Salah satu jenis kesenian Cirebon bernama unik lainnya yang akan Anda jumpai di wilayah ini. Disebut juga dengan Cepak/Papak, wayang ini terbuat dari kayu yang ujungnya tidak runcing (cepak=bahasa Sunda/papak=bahasa Jawa). Apabila dilihat dari bentuk dan wandanya, wayang cepak merupakan pengembangan dari wayang kulit, wayang golek atau wayang menak yang berpusat di daerah Cirebon.
Wayang cepak biasanya membawakan lakon-lakon menak, panji, cerita-cerita babad, legenda dan mitos.
Pertunjukkan wayang cepak hanya terbatas pada upacara adat seperti ngunjung buyut (nadran), acara kaul dan ruwatan (ngaruat), yaitu menjauhkan marabahaya dari diri sukerta (orang yang diruwat). Dalam pertunjukkannya di masyarakat, wayang cepak Cirebon memiliki struktur yang baku. Adapun susunan adegan secara umum, sebagai berikut:
1) Tatalu, dalang dan sinden naik panggung, gending jejer/kawit, murwa, nyandra, suluk/kakawen, dan biantara; 2) Babak unjal, paseban, dan bebegalan;
3) Nagara sejen;
4) Patepah;
5) Perang gagal;
6) Panakawan/goro-goro;
7) Perang kembang;
8) Perang raket; dan
9) Tutug.
Waditra yang mengiringi Wayang Cepak meliputi gambang, gender, suling, saron I, saron II, bonang, kendang, gong, peking, jengglong, dan ketuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar