Militer Irak telah melancarkan yang mereka sebut sebagai ofensif besar untuk merebut kembali kota Tikrit dari ekstremis Suni.
Para pejabat militer Irak mengatakan operasi darat besar-besaran dimulai hari Sabtu di kota Tikrit, Irak utara, dengan pertempuran sengit antara pemberontak Sunni dan pasukan khusus Irak yang berusaha merebut kembali kontrol atas sebuah kampus universitas di kota itu. Helikopter tempur Irak menembaki daerah itu untuk mengusir para pemberontak sementara tank- tank Irak bergemuruh dari arah selatan untuk melakukan serangan.
Sementara itu, militer Irak mengatakan telah menerima pengiriman pertama lima jet tempur bekas Rusia hari Sabtu untuk memerangi militan.
Ofensif terbaru itu dilakukan tidak lama setelah para pejabat Amerika mengatakan militernya menerbangkan pesawat tak berawak bersenjata di wilayah udara Irak untuk melindungi para panasihat militer Amerika yang dikirim ke Irak untuk membantu melawan pemberontak.
Presiden Amerika Barack Obama mengirim 300 personil militer ke Irak awal bulan ini untuk memperkuat pasukan keamanan pemerintah dan membantu mendirikan pusat-pusat operasi gabungan untuk memerangi militan Sunni.
Human Rights Watch hari Jumat mengatakan analisis foto dan citra satelit “sangat mengindikasikan” bahwa ekstremis ISIL melakukan eksekusi massal di Tikrit setelah merebut kota itu.
Kelompok HAM itu mengatakan ekstremis membunuh antara 160 sampai 190 orang di sedikitnya dua lokasi antara tanggal 11 sampai 14 Juni.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry berada di Timur Tengah guna mendorong para pemimpin di kawasan itu untuk mengatasi ancaman militan Islamis yang ditimbulkan oleh konflik di Suriah dan Irak. Gedung Putih telah mengumumkan ingin mengirim $500 juta untuk melatih pemberontak Suriah melawan ISIL dan pasukan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad
.
Human Rights Watch hari Jumat mengatakan analisis foto dan citra satelit “sangat mengindikasikan” bahwa ekstremis ISIL melakukan eksekusi massal di Tikrit setelah merebut kota itu.
Kelompok HAM itu mengatakan ekstremis membunuh antara 160 sampai 190 orang di sedikitnya dua lokasi antara tanggal 11 sampai 14 Juni.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry berada di Timur Tengah guna mendorong para pemimpin di kawasan itu untuk mengatasi ancaman militan Islamis yang ditimbulkan oleh konflik di Suriah dan Irak. Gedung Putih telah mengumumkan ingin mengirim $500 juta untuk melatih pemberontak Suriah melawan ISIL dan pasukan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar