Orang tua tentu selalu ingin yang terbaik untuk anaknya. Termasuk menginginkan si kecil selalu dalam kondisi sehat dan tidak kurang suatu apapun. Namun sering kali keinginan tidak sesuai dengan kenyataan. Dimana anak sudah memberikan gejala yang kurang menyenangkan hati, kekhawatiran orang tua pada suatu penyakit yang berbahya dan juga mengancam. Salah satunya yakni autis.
Sebenarnya untuk mendeteksi anak yang menderita autis memang dibutuhkan waktu hingga usia dua tahun untuk dapat memastikan anak benar benar mengidap autis. Dan dalam beberapa penelitian, salah satunya oleh University of Missouri yang dikutip dari daily mail menunjukkan bahwa untuk pendektesian gejala autis terkadang ditemukan pada usia tiga tahun sehingga pada usia ini dianggap terlambat dalam memberikan penanganan untuk penderita autis. Dan hal inilah yang sering kali di khawatrikan banyak orang tua. Namun tahukan Anda bahwa pendeteksian awal bagi anak yang mengalami autis dapat terlihat pada wajah dan terutama pada bagian mata dan juga bibir.
Kasus anak autis berawal dari ketidakmampuan anak untuk belajar berjalan serta berbicara saat mengnjak usia antara dua-tiga tahun, dan sangat jelas bahwa hal ini sangat terlambat dalam memberikan penanganan. Maka dalam penelitian terbaru menemukan ada beberapa cara untuk mendeteksi autis lebih dini yakni melalui ciri fisik yang dapat dilihat dari anak autisme yaitu adanya perbedaan terutama pada bagian bibir dan jarak antara kedua matanya.
Melalui deteksi ini diharapakan dapat mempermudah pendampingan sehingga pertumbuhan mental dan juga kecerdasaannya dapat disesuaikan. Di bawah ini adalah cara mendeteksi anak yang beresiko mengidap autisme apabila dilihat dari mata dan bibir :
1. Untuk bagian mata anak yang beresiko mengidap autisme akan terlihat jarak yang lebih besar atau jauh dari keadaan normal anak seusianya.
2. Pada anak tersebut biasanya daerah pipi dan hidung seringkali memiliki jarak yang lebih dekat apalagi pada bagian tengah wajah.
3. Anak memiiki ciri bagian tengah wajah yang lebih sempit.
4. Bagian bibir anak yang mengidap autisme biasanya memiliki bagian lebar pada bibir dan philtrum yaitu daerah antara hidung dengan bibir sedikit lebar
Perlu Anda tahu bahwa ciri tersebut berdasarkan pengamatan yang dilakukan ilmuan pada anak-anak yang mengidap autisme. Yang mana penelitian tersebut melibatkan 62 anak yang berusia 12 tahun yang dibandingkan dengan 41 anak yang tidak memiliki riwayat autisme. Serta penelitian ini juga menggunakan kamera yang dapat menghasilkan gambar 3 dimensi. Sehingga dapat disimpulkan adanya 17 titik antara lain yaitu ujung mata, bibir dan philtrum.
Dengan penelitian tersebut di dapatkan hasil yang sekaligus juga menguatkan bahwa gangguan kordinasi otak pada penderita autisme memiliki peranan yang sangat besar dan terjadi bermulai pada saat di dalam kandungan. Dan bahan penelitian ini membantu untuk mengetahui faktor genetik atau lingkungan yang berpengaruh pada anak yang menderita autisme. Tetapi meskipun demikian penelitian ini masih belum dapat menemukan faktor utama yang sangat berpengaruh memicu penyakit autisme pada anak-anak apakah dipengaruhi oleh lingkungan atau genetik. Nah, bagi orang tua yang mendapati ciri fisik seperti di atas sebaiknya lebih waspada namun jangan terlalu panik dan khawatir. Maka dari itu segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar