Definisi
Kolostomi adalah pembedahan atau pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar melalui dinding perut untuk mengeluarkan feses.Pembedahan kolostomi harus dilakukan oleh ahli bedah.
Kapan pembedahan atau operasi kolostomi dapat dilakukan?
Pembedahan kolostomi dilakukan pada penderita:
- Penyakit peradangan usus akut:Terjadi karena kotoran menumpuk dan menyumbat usus di bagian bawah yang membuat tidak bisa BAB. Penumpukan kotoran di usus besar ini akan membuat pembusukan yang akhirnya menjadi radang usus.
- Tidak memiliki anus (imperforata anus):Kelainan ini biasanya diketahui sejak lahir. Diduga karena terjadi infeksi saat ibu hamil yang membuat konstruksi usus ke anus tidak lengkap atau bisa juga karena kelainan genetik.
- Hisprung, yaitu kelainan congenital yang menyebabkan gangguan pergerakan usus, akibat permasalahan pada persyarafan usus besar paling bawah, mulai anus hingga usus diatasnya. Penyakit hisprung lebih sering terjadi pada neonatus. Kondisi ini membuat penderitanya terutama bayi tidak bisa BAB selama berminggu-minggu dan kotoran akan menumpuk di usus bawah yang akhirnya timbul radang usus.
Jenis pembedahan kolostomi:
- Operasi kolostomi temporer atau sementara: Pembedahan kolostomi sementara dapat dilakukan ketika bagian kolon perlu diperbaiki atau disembuhkan, bila kolon membaik atau sembuh, kolostomi dapat ditutup, dan fungsi usus dapat kembali normal. Kolostomi temporer ini mempunyai dua ujung lubang yang dikeluarkan melalui abdomen yang disebut kolostomi double barrel. Lubang kolostomi yang muncul dipermukaan abdomen berupa mukosa kemerahan yang disebut STOMA.
- Operasi kolostomi permanen: Pembedahan kolostomi permanen (disebut juga end colostomy) biasanya diperlukan pada beberapa kondisi tertentu seperti pada pasien yang sudah tidak memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid atau rectum sehingga tidak memungkinkan feses melalui anus. Kolostomi permanen biasanya berupa kolostomi single barrel (dengan satu ujung lubang).
Komplikasi kolostomi
- Perdarahan berlebih
- Obstruksi atau penyumbatan akibat perlengketan usus atau pengerasan feses yang sulit dikeluarkan
- Infeksi
- Retraksi stoma / mengkerut
- Prolaps pada stoma karena kelemahan oto abdomen
Perawatan kolostomi:
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu pasien dengan pembedahan kolostomi:
- Meminta petugas kesehatan untuk menjelaskan mengenai segala hal terkait kantung untuk stoma, seperti dimana membelinya, prosedur pemakaiannya serta memahami bahasa yang tertera di kantung.
- Mengosongkan kantung kolostomi sebelum terlalu penuh, hal ini untuk menghindari kemungkinan meluap atau infeksi. Serta memperhatikan pembuangan limbah dari kantung di toilet.
- Mempraktikkan sendiri cara penggantian kantung kolostomi sendiri sebelum meninggalkan rumah sakit atau bila pada anak ajarkan ibu atau keluarga pasien cara penggantian kantung kolostomi.
- Membilas stoma (kulit yang terbuka) secara lembut dengan air hangat sebelum menempelkan kantung yang baru. Jika memilih menggunakan sabun, maka pastikan bahwa sabun tersebut tidak diberi wewangian dan tanpa iritasi. Lalu keringkan secara pelan-pelan dengan handuk lembut.
- Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi vertical./.horizontal / miring sesuai kebutuhan pasien, memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi, merekatkan / memasang kolostomi bag dengan tepat tanpa udara didalamnya.
- Menjaga daerah sekitar stoma agar tetap kering dan bersih.
- Memonitor letak stoma untuk mengetahui ada kebocoran atau perdarahan yang bisa menjadi tanda-tanda infeksi akibat pencemaran dari isi kantung.
- Menuliskan informasi atau instruksi mengenai kantung kolostomi sehingga dapat meringankan kecemasan pasien ataupun keluarga pasien dalam merawatnya sehari-hari.
- Mendiskusikan segala aspek mengenai emosional bagi pasien dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar