Hamza dan putrinya Assia. alarabiya.net
Seorang Pria asal Prancis keturunan Arab telah membawa putrinya masih berusia dua tahun ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok pemberontak Front Al-Nusra. Ini seperti dikatakan istri pria itu.
Mariam Rehim mengatakan putrinya, Assia, telah "diculik" dari rumah keluarganya di Kota Avignon, selatan Prancis, oleh suaminya, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Sabtu (21/6).
Rehim menjelaskan pada 14 Oktober lalu Assia dibawa oleh ayahnya, Hamza, ke Turki dan dari sana mereka menuju ke Suriah.
"Dia (Hamza) mengatakan kepada saya bahwa dia ingin agar dirinya dan Assia mati sebagai martir," kata Rehim.
Rehim mengatakan terakhir kali dia memiliki kesempatan untuk berbicara dengan putrinya adalah pada Januari lalu.
Rehim menjelaskan Hamza mengirimnya sebuah gambar Assia mengenakan sebuah pita hitam di kepalanya yang menyerupai bendera Front Al-Nusra melalui media sosial.
Rehim mengatakan suaminya digunakan untuk menjadi "seorang pekerja" untuk membantu orang lain.
Dia menyalahkan "kelompok teman-teman baru" suaminya yang dia digambarkan sebagai "ekstrimis" atas perubahan kepribadian Hamza.
Rehim mengatakan Hamza menghabiskan 90 persen dari waktunya di Internet untuk mengikuti perkembangan terbaru mengenai konflik Suriah.
Prancis, rumah bagi penduduk muslim terbesar di Eropa, telah menindak keras terhadap jaringan jihad yang beroperasi di wilayahnya untuk merekrut para pejuang baru.
Pada Juni lalu, Presiden Francois Hollande mengatakan sekitar 700 warga Prancis ada di Suriah atau telah kembali ke Prancis setelah pertempuran di sana.
Stasiun Radio RFI mengatakan para relawan Prancis telah membentuk brigade lebih dari seratus pejuang di dalam Front Al-Nusra, seperti dilaporkan Reuters.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar