Saat ini trend belanja online semakin populer di kalangan masyarakat. Online shopping banyak dipilih karena menawarkan banyak kemudahan dan keleluasaan. Tetapi hal ini bukannya tanpa resiko.
Di Australia, rata-rata satu dari 15 orang pembeli online menjadi korban penipuan kartu kredit atau kartu debit. Jumlah kehilangan pun meningkat 50 persen menjadi US$ 278 juta dolar. Jumlah ini masih "lebih baik" dibandingkan kondisi di Inggris dan Amerika yang menunjukkan data dimana satu dari 10 pembelanja online menjadi korban. Di Indonesia? Saya rasa sudah cukup banyak juga yang menjadi korban, meskipun data pastinya masih belum diketahui.
Beberapa waktu yang lalu, seorang teman pernah menelepon saya, minta tolong untuk di cek-kan sebuah alamat toko yang katanya berlokasi di Batam. Perasaan langsung nggak enak "pasti penipuan nih", pikir saya, dan ternyata benar, sayangnya dia sudah terlanjur transfer sejumlah uang ke rekening penipu tersebut. Needless to say, alamatnya ternyata fiktif, dan uangnya tentu saja amblas….
Nah, anda juga perlu berhati-hati supaya tidak menjadi korban penipuan berikutnya. Beberapa hal yang sebaiknya anda perhatikan sebelum memutuskan untuk berbelanja di toko online :
Harga
Faktor ini, menurut saya adalah yang paling penting. Jika kita disuruh memilih berbelanja ke dua buah toko. Toko A, lokasinya berada di pusat perbelanjaan yang bonafide, karyawannya ramah, pelayanannya bagus. Toko B, lokasinya masuk gang sempit dan becek, karyawannya hanya satu (merangkap pemilik) dan tidak ramah, pelayanannya juga tidak bagus, mana yang akan anda pilih? Tentu saja Toko A. Tapi satu hal yang membuat anda mungkin akan berbelanja di toko B : yaitu jika harganya jauh lebih murah.
Hal ini sangat disadari oleh para penipu di internet, karena itu mereka biasanya memasang harga sangat murah yang kadang tidak masuk akal untuk menjerat calon korbannya. Dengan begitu, kecurigaan korban akan tertutupi oleh nafsu mendapat untung besar (harga murah).
Hints: "segera tinggalkan toko online yang memasang harga sangat murah dan tidak masuk akal."
Gunakanlah akal sehat sewaktu berbelanja, jangan mudah tergiur oleh harga murah. Ingatlah bahwa toko online juga sebuah toko biasa yang bertujuan untuk mendapat keuntungan, mereka tidak mungkin menjual barang dengan harga sangat jauh dibawah harga pasar. Jika menemukan toko online yang menjual barang dengan harga sangat murah, anda justru perlu curiga, dan langsung tinggalkan toko tersebut.
Domain
Hindari toko online yang menggunakan domain gratisan seperti wordpress.com atau blogspot.com. Saat ini nama domain bisa didapatkan dengan mudah dan dengan harga yang relatif murah (hanya berkisar pada US$10 per-tahun), jadi tidak ada alasan bagi toko online yang memang benar-benar serius untuk menggunakan domain gratisan.
Hints: "jangan pernah membeli atau melakukan segala bentuk transaksi di toko online yang menggunakan hosting gratisan (blogspot, wordpress, co.cc dsb) dengan alasan apapun juga."
Jika toko yang anda tuju sudah memiliki domain sendiri (misalnya www.namatoko.com), check juga informasi domainnya dengan whois domain tool. Tinggalkan toko tersebut jika informasi domainnya tidak dicantumkan, di protect, atau hanya menggunakan informasi domain dari registrar-nya. Ingat, penyembunyian informasi domain tidak pernah dilakukan dengan tidak sengaja karena kita harus membayar biaya tambahan untuk itu.
Contoh:
Informasi domain dari SUMBERELEKTRO.COM.
Bisa dilihat bahwa informasi registrant-nya di protect.
Toko yang seperti ini tidak bisa anda percaya, jangan pernah mencoba untuk berbelanja disini.
Reputasi
Abaikan testimonial/review yang dicantumkan di website toko bersangkutan, juga jangan pedulikan foto-foto “bukti pengiriman” karena semua itu bisa di rekayasa. Jika toko penipu tersebut sudah ada cukup lama, besar kemungkinan anda bukan satu-satunya orang yang (pernah atau akan) tertipu, dan sudah ada orang yang menulis pengalamannya mengenai toko tersebut.
Hints:
1. "toko online asli tidak mencantumkan 'bukti pengiriman' (yang mungkin mengandung informasi privacy pelanggan : nama, alamat, nomor resi dsb) secara terbuka di page-nya."
2. "toko online asli tidak menampilkan scan sertifikat dari 'depkominfo', surat ijin usaha, dan sebagainya"
3. "80% toko online asli tidak mencantumkan testimonial pelanggan di page-nya"
Carilah di google dengan keyword nama toko yang bersangkutan. Misalnya “penipuan namatoko.com” atau “namatoko.com menipu”. Search juga semua informasi yang bisa anda dapatkan di website-nya, seperti nomor dan nama pemilik rekening, nomor telepon, alamat, dan sebagainya.
Jika perlu, mintalah teman anda yang tinggal di kota yang sama dengan toko tersebut untuk mengeceknya sebelum memutuskan untuk berbelanja.
Anda justru bisa menggunakan bagian "testimoni" pada toko yang anda curigai untuk melihat adanya indikasi penipuan. Kebanyakan penipu online memiliki lebih dari satu "toko" yang digunakannya untuk menjerat korban mereka. Carilah string unik yang terdapat di dalamnya, lalu search di Google.
Contoh:
Ini adalah salah satu string yang didapat dari page testimonial toko penipu yhuli-elektronik.com
saya dikasih yg paling murah dan cepat ongkirnya, ini bukan omong kosong, saya sudah membuktikannya, kemarin saya habis beli Nokia N8 & 3 Laptop toshibah. barang nyampai tepat waktu, paket bagus. Thanks manajemen
Sekarang, coba copy paste string di atas di Google lalu klik search.
Apakah anda melihat beberapa nama toko lainnya muncul pada SERP (search engine result page)?
Ya, mereka semuanya adalah penipu yang (kemungkinan besar) sama. Bukankah kebetulan yang luar biasa jika ada orang yang memberikan testimoni persis sama (susunan kalimat, jumlah dan jenis barang yang dibeli, bahkan termasuk kesalahan tulis, toshiba => toshibah, "cepat ongkirnya"??) pada beberapa toko sekaligus? Kecuali jika testimoni tersebut dibuat sendiri oleh si pemilik "toko" lalu di copy paste ke "toko"nya yang lain.
Contoh lain testimoni hasil copy paste:
"Proses Enak, Tinggal Chat Aja Sama Tu Si Rini,Belanja, Kirim, Lenovo Saya Sampai Rumah Saya Dalam 2 Hari Aja.
Tq FNC.COM !
String testimoni diatas adalah hasil copy paste dari toko online asli www.fastncheap.com yang sialnya, si penipu lupa menghapus nama toko aslinya (FNC.COM)
Bagaimana dengan Facebook?
Selain menggunakan hosting sendiri, saat ini cukup banyak penjual online yang memanfaatkan jejaring sosial Facebook. Memang tidak semuanya menipu, tapi anda tetap harus waspada, bahkan jika akun yang digunakan adalah akun teman anda sendiri. Karena bukan tidak mungkin akun teman anda dibajak oleh seseorang dan diubah menjadi akun jualan.
Hints: "Anda boleh membeli barang di Facebook, jika akun Facebook itu dikelola oleh orang tua Anda sendiri (sedikit hiperbolis sih, but you know what I mean)."
Jika anda ingin berbelanja di toko online yang menggunakan akun Facebook, pastikan anda benar-benar mengetahui orangnya (sekalipun itu akun teman anda sendiri), konfirmasi dulu lewat telepon, ajak ketemuan, dan sebagainya.
Batam
Banyak sekali toko fiktif yang mengklaim beralamat di Batam, terutama mereka yang mengaku berjualan barang-barang elektronik seperti HP, laptop, blackberry dan sebagainya. Mungkin ini karena banyaknya rumor yang beredar di luar Batam yang menyebutkan bahwa barang elektronik di Batam lebih murah daripada di kota lain.
Saya tinggal di Batam, jadi saya bisa mengatakan bahwa isu-isu tersebut tidak benar. Harga barang elektronik (yang resmi & bergaransi) di Batam sebenarnya tidak berbeda jauh dengan kota-kota lain. Memang ada barang elektronik yang lebih murah, tapi biasanya itu adalah barang-barang BM alias Black Market atau barang yang masuk tanpa membayar pajak (selundupan).
Resiko membeli barang BM, anda tidak akan mendapat garansi jika terjadi kerusakan atau masalah lainnya, belum lagi masalah hukum yang mungkin timbul gara-gara beli barang selundupan. Selain itu ongkos kirim keluar batam untuk barang-barang elektronik lumayan tinggi, bisa-bisa jatuhnya sama saja dengan harga di kota lain.
Hints: "99.999999% toko online yang mengandung kata-kata 'black market' adalah palsu."
Untuk info lebih lanjut mengenai penipuan yang mengatasnamakan Batam, berikut daftar toko online penipu, silahkan kunjungi www.batamwatch.com atau bisa juga anda lihat di Hall of Shame.
Metode Pembayaran
Jika dimungkinkan, lakukan pembayaran secara COD (cash on delivery). Ini adalah cara yang paling aman, karena anda bisa langsung mengecek kondisi barang dan bertemu langsung dengan penjual sebelum melakukan pembayaran. Tapi biasanya ini hanya bisa dilakukan kalau anda tinggal di kota yang sama dengan toko tempat anda berbelanja, which is, ngapain beli online kalau begitu?
Toko yang menawarkan metode pembayaran dengan kartu kredit juga biasanya cukup bisa anda percaya, karena untuk bisa menerima pembayaran dengan kartu kredit, mereka harus melalui serangkaian prosedur tertentu dan dapat dilacak keberadaanya. Kebanyakan toko online asli saat ini hanya menerima pembayaran kartu kredit untuk pembayaran langsung di tempat, bukan melalui transaksi online, jadi berhati-hatilah jika ada "toko online" yang meminta anda untuk menyebutkan nomor kartu kredit hanya melalui telepon.
Menggunakan transfer antar bank sebenarnya adalah cara yang paling beresiko, karena sama sekali tidak ada jaminan uang anda bisa kembali jika terjadi penipuan. Tetapi (sayangnya) cara inilah yang paling banyak dipakai di Indonesia. Nah sebagai alternatif, anda bisa meminta pada penjual untuk melakukan pembayaran dengan menggunakan rekber (rekening bersama). Jika penjualnya memiliki niat untuk menipu, dia pasti akan menolak metode COD ataupun rekber. Hati-hati, karena sekarang juga sudah mulai banyak rekber-rekber palsu bergentayangan.
Hints:
1. "penipu asli akan menolak metode pembayaran dengan COD atau rekber (kecuali rekbernya palsu)."
2. "toko online penipu tidak pernah menawarkan cara pembayaran selain dengan transfer Bank secara langsung."
3. "toko online penipu bahkan tidak mencantumkan nomor rekening Bank-nya, anda harus mengirim sms dengan format tertentu untuk mendapatkan nomor rekeningnya."
Message of The Criminal Brother (Pesan Bang Napi)
Jika anda kebetulan menjadi atau mengetahui adanya korban penipuan, jangan diam saja, segera publikasikan melalui media apapun yang anda bisa: blog, forum, email, surat pembaca, dan sebagainya. Kesediaan anda untuk berbagi dapat mempersempit ruang gerak para penipu sehingga diharapkan bisa memperkecil jatuhnya korban.
Ingat! penipuan bisa terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tetapi juga karena ketidaktahuan korban dan ketidakpedulian kita! Waspadalah! waspadalah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar