Obat itu terlihat memperlambat pertumbuhan plak-plak otak yang merupakan ciri khas penyakit Alzheimer.
Gambar dari Merck & Co. yang menunjukkan perbandingan otak normal (kanan) dan otak yang terkena penyakit Alzheimer. (Foto: Dok)
Para peneliti di AS mengatakan obat antidepresan yang umum terlihat dapat memperlambat pertumbuhan plak-plak otak yang merupakan ciri khas penyakit Alzheimer. Kelompok protein yang disebut amiloid beta itu disebut memicu perkembangan penyakit degeneratif syaraf tersebut.
Setiap orang memproduksi beta amiloid ata A-beta. Namun protein tersebut terlalu banyak diproduksi dan tidak cukup dikurangi para mereka yang mengidap Alzheimer. Jadi, bukannya dibuang secara normal, A-beta membentuk gumpalan-gumpalan di otak para penderita Alzheimer.
Penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan di University of Pennsylvania dan Washington University di Missouri menunjukkan obat antidepresan citalopram, yang memakai merek Celexa, dapat mempengaruhi jumlah A-beta yang diproduksi.
Yvette Sheline, profesor psikatri di Fakultas Kedokteran Perelman di University of Pennsylvania yang memimpin dua jenis eksperimen dengan antidepresan, mengatakan plak otak dalam tikus percobaan berkurang secara dramatis setelah diberi citalopram.
Para peneliti juga melakukan uji coba pada manusia yang melibatkan individu sehat berusia 18 sampai 50. Menulis di jurnal Science Translational Medicine, para peneliti menemukan bahwa ada pengurangan 38 persen dalam konsentrasi amiloid beta dalam otak dan cairan tulang belakang pada mereka yang diberi dosis tunggal Celexa. Para tenaga sukarela yang diberi hal yang sama juga mengalami penurunan produksi protein A-beta.
"Apakah ini akan mengarah pada penundaan dan pencegahan penyakit Alzheimer adalah pertanyaan yang sama sekali berbeda. Tapi kita memiliki mekanisme untuk menurunkan konsentrasi amiloid," ujar Sheline.
Sheline mengatakan langkah berikutnya adalah untuk menyertakan orang dewasa sehat yang lebih berumur ke dalam studi untuk melihat apakah pemberian obat antidepresan selama dua minggu akan mengurangi produksi amiloid beta untuk waktu yang lebih lama.
Setiap orang memproduksi beta amiloid ata A-beta. Namun protein tersebut terlalu banyak diproduksi dan tidak cukup dikurangi para mereka yang mengidap Alzheimer. Jadi, bukannya dibuang secara normal, A-beta membentuk gumpalan-gumpalan di otak para penderita Alzheimer.
Penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan di University of Pennsylvania dan Washington University di Missouri menunjukkan obat antidepresan citalopram, yang memakai merek Celexa, dapat mempengaruhi jumlah A-beta yang diproduksi.
Yvette Sheline, profesor psikatri di Fakultas Kedokteran Perelman di University of Pennsylvania yang memimpin dua jenis eksperimen dengan antidepresan, mengatakan plak otak dalam tikus percobaan berkurang secara dramatis setelah diberi citalopram.
Para peneliti juga melakukan uji coba pada manusia yang melibatkan individu sehat berusia 18 sampai 50. Menulis di jurnal Science Translational Medicine, para peneliti menemukan bahwa ada pengurangan 38 persen dalam konsentrasi amiloid beta dalam otak dan cairan tulang belakang pada mereka yang diberi dosis tunggal Celexa. Para tenaga sukarela yang diberi hal yang sama juga mengalami penurunan produksi protein A-beta.
"Apakah ini akan mengarah pada penundaan dan pencegahan penyakit Alzheimer adalah pertanyaan yang sama sekali berbeda. Tapi kita memiliki mekanisme untuk menurunkan konsentrasi amiloid," ujar Sheline.
Sheline mengatakan langkah berikutnya adalah untuk menyertakan orang dewasa sehat yang lebih berumur ke dalam studi untuk melihat apakah pemberian obat antidepresan selama dua minggu akan mengurangi produksi amiloid beta untuk waktu yang lebih lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar