SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG

Sabtu, 17 Mei 2014

Telinga Pada Bayi dan Anak, Permasalahan dan Cara Perawatannya


Pada anak dengan riwayat alergi khususnya alergi kulit sering mengalami rasa gatal liang telinga sendiri sebetulnya bentuk mekanisme pertahanan telinga juga. Saat produksi kotoran telinga sudah berlebih, sehingga perlu dibersihkan. Atau ada sesuatu yang mengganggu, mengancam, atau membahayakan liang telinga. Pengabaian keluhan gatal tidak boleh terjadi. Itu menjadi petunjuk, perawatan liang telinga perlu ditingkatkan.

Udara bersih sangat baik bagi telinga, namun pada suhu dingin atau cuaca berangin, melalui organ telinga bayi akan kehilangan banyak panas tubuh. Itu sebabnya, telinga bayi baru adalah bagian tubuh yang musti dilindungi pada saat membawa bayi keluar rumah dalam suhu dingin, atau saat bayi tidur di ruangan ber-air conditioner. Kenakan tutup kepala atau earband pada bayi. Sesekali cek daun telinganya, bila terasa dingin berarti bayi sudah kedinginan.
Telinga adalah “pintu” keluar masuk yang penting. Di dalam telinga terdapat genderang telinga atau pipa eustaschis, yang menghubungkan ruangan di sekitar tenggorokan dan hidung, dengan telinga bagian tengah. Tugas genderang telinga  adalah menyeimbangkan tekanan di depan dan di belakang genderang telinga, dan tanpa organ ini, pendengaran bayi tidak berfungsi. Dalam waktu bersamaan, genderang telinga adalah jalan keluar masuknya segala macam bibit penyakit. Pada bayi letaknya begitu dekat dan peka, itu sebabnya bayi mudah terkena infeksi saluran pernafasan –dari organ hidung- yang kemudian menimbulkan peradangan genderang telinga. Pada akhirnya, infeksi menjalar ke telinga bagian tengah sehingga bayi menderita nyeri telinga. Karena itu, waspada dan atasi segera gejala infeksi pernapasan agar tidak menyebar ke telinga, dengan membawa bayi ke dokter anak.
Telinga membutuhkan rangsangan suara yang aman. Untuk menyempurnakan fungsi organ pendengaran, sangat baik memberi bayi rangsangan suara, misalnya dari bunyi-bunyian di sekitarnya, atau dari mainan yang berbunyi.  Namun, sebelum membeli mainan yang mengeluarkan suara, lakukan tes suara terlebih dahulu. Ini karena, ada produk mainan berupa jam yang mengeluarkan suara hingga 80 desibel, yang terlalu keras untuk ukuran telinga bayi. Begitu juga dengan musik atau suara gaduh. Ambang suara bayi adalah desibel, dan bila lebih dari itu, ia  tidak dapat menyesuaikan kemampuan pendengarannya sehingga akan mengalami gangguan pendengaran dan stress akibat polusi suara.
Membersihkan Telinga
  • Kotoran telinga harus rutin dibersihkan, itulah yang masih kontroversi. Sebetulnya liang telinga bersifat membersihkan sendiri (self cleansing). Dari gerakan rahang bisa mendorong kotoran telinga yang menumpuk menuju ke permukaan kanal telinga, bahkan bisa keluar dan jatuh sendiri. Hal ini memunculkan anggapan tak perlu rutin membersihkan liang telinga. Namun pada anak dengan riwayat alergi khususnya dengan alergi kulit biasanya sering mengalami gatal pada telinga. Bagi yang produksi kotoran telinganya cukup banyak, mungkin memang perlu rutin dibersihkan dengan benar kalau sudah mengganggu. Normalnya, kotoran telinga yang sudah mengering akan keluar sendirinya. Tidak demikian kalau kotoran telinga basah. Anak seperti ini biasanya kotoran telinganya sangat produktif. Bila tidak dibersihkan akan semakin banyak kotoran menumnpuk dan berdampak menghambat aliran masuknya gelombang suara.
  • Kotoran yang keras itu sebenarnya dapat diambil sendiri (tanpa harus ke dokter) dengan melunakkan kotorannya terlebih dahulu dengan menggunakan cairan karbogliserin (dapat dibeli di apotik). Tapi kalau Anda ragu, lebih baik bawa anak ke dokter saja.
  • Membersihkan liang telinga tidak selalu untuk meniadakan kotoran telinganya, melainkan terlebih agar liang telinga kering dari kondisi basah oleh air mandi, atau sehabis berenang. Basahnya liang telinga bisa menjadi hambatan aliran suara juga.
Cara membersihkan telinga dengan Cotton Bud
  • Pembersihan telinga masih sering menjadi kontroversi di antara kalangan klinisi sekalipun. Seperti hidung, ada yang berpendapat bagian dalam telinga juga tak boleh dibersihkan. Anda boleh membersihkan jika kotoran itu sudah mencapai “pintu” keluar atau setelah melewati “tikungan” di dalam liang telinga luar. Gunakan cotton buds yang diberi air hangat agar kotoran jadi lebih lunak, sehingga mudah dikeluarkan. Minta pertolongan dokter untuk membersihkan kotoran yang berada di dalam telinga dan keras. Pembersihan  liang telinga dibersihkan dengan bantuan lidi kapas (cotton bud) tidak sepenuhnya salah, namun bisa  berbahaya jika tidak hati-hati atau terlalu ke dalam masuk kanal telinga. Membersihkan telinga anak dengan cotton bud, atau pengorek kuping jenis lainnya cukup sampai di permukaan yang tampak mata telanjang saja. Perlu di jaga pula agar kapas tidak tertinggal di kanal telinga. Pakailah korek kuping bermutu.
  • Hati-hati saat menggunakan cotton bud, jangan terlalu dalam, jangan lebih dari 1 cm.Dikhawatirkan kotoran akan terdorong ke dalam. Kotoran itu dapat terakumulasi di dalam telinga dan mengganggu pendengaran.
  • Cotton bud selain mengeringkan saluran liang telinga yang basah, juga menyeka dinding saluran telinga sehingga kotoran telinga yang melekat di situ sekaligus terhapus juga.
  • Namun bila salah dalam melakukan pembersihan maka satu kelemahan pemakaian cotton bud adalah kotoran telinga malah terdorong masuk lebih dalam ke ujung saluran telinga saat cotton bud memasuki liang telinga. Kotoran telinga yang terdesak oleh dorongan cotton bud itulah yang lama-kelamaan akan menggumpal kemudian menyumpal liang telinga oleh kotoran sendiri (cerumen prop). Keluhan mendadak budek, sering terjadi akibat kondisi ini. Maka sebaiknya memilih membersihkan liang telinga menggunakan korek kuping model zaman dulu yang menyerupai pacul dari bahan metal atau tulang. Bentuknya mirip lidi dan dibagian ujung ada pengumpilnya. Kotoran telinga dikeruk dan tersangkut di bagian cangkul alatnya, terbawa keluar, dan tidak akan terdorong ke dalam seperti kalau memakai cotton bud.
  • Serbaiknya tidak memakai korek kuping dengan lidi atauy bahan lainnya. Kelemahan korek kuping orang dulu, bisa mencederai dinding telinga kalau terlampau keras atau kasar menggunakannya. Cedera dinding liang telinga berakibat infeksi yang tidak ringan (otitis externa). Nyeri telinga hebat, demam, dan anak jadi rewel memegang telinganya terus. Hal yang sama dapat terjadi pada orang dewasa. Harus dihindarkan kebiasaan mengorek liang telinga dengan jari, bulu ayan, tusuk gigi, peniti, atau apa saja. Korek kuping sebaiknya bukan dari metal, lebih baik bahan tulang atau kayu.
Infeksi dan jamur
  • Bila pembersih liang telinga, apa pun modelnya kurang bersih hama, bisa saja menimbulkan infeksi, apalagi kalau kebiasaan memakai korek kuping apa saja dan dari mana saja. Memakai batang rumput, atau bulu ayam, misalnya, meski dari alam bisa saja sudah tercemar bibit penyakit, termasuk jamur. Masuknya cemaran ini bisa menginfeksi dinding liang telinga.
  • Infeksi dan infestasi jamur sama bisa mengganggu pendengaran sebagaimana halnya bila liang telinga tersumbat oleh kotoran telinga sendiri. Bedanya, pada infeksi atau jamur kulit, ada keluhan tambahan, nyeri telinga selain kemungkinan demam, dan rasa gatal yang luar biasa.
Perawatan Telinga
  • Bersihkan saat sedang mandi Mandi adalah waktu terbaik untuk membersihkan telinga bayi Anda. Karena pada kondisi basah, sangat memudahkan proses membersihkan telinga. Gunakan kain yang lembab untuk membersihkan bagian luar telinga. Setelah itu, bersihkan bagian dalam lipatan telinga dengan lembut sampai kering.
  • Bersihkan telinga menggunakan kain lap basah. Sementara daun telinga dapat dibersihkan tiap kali memandikan bayi. Gunakan cotton buds atau kapas yang dibasahi air hangat. Lakukan secara lembut. Gunakan kain yang telah direndam dengan air hangat untuk membersihkan telinga si kecil. Jika ritual ini secara teratur, cara ini dapat menghilangkan sel-sel kulit mati di sekitar telinga anak dan tentunya menjaga kebersihan telinganya. Bersihkan bagian luar telinga, sela-sela dan kulit bagian belakang. Setelah itu,  langsung keringkan. Meneteskan baby oil  ke kain lap dapat dilakukan namun sebenarnya tidak perlu.
  • Jangan menggunakan kapas Jangan masukkan kapas pembersih telinga (cotton bud)  ke dalam telinga bayi, tapi cukup gunakan ujung kapas untuk membersihkan telinga bagian luarnya. Karena jika memasukkan seluruh kapas pembersih telinga  ke dalam telinga, risikonya kapan bisa tertinggal di dalam telinga, akhirnya dapat merusak gendang telinga yang akan berakibat terjadi komplikasi lebih lanjut.
  • Tetes telinga Apabila ada beberapa kotoran di telinga bayi Anda yang tidak dapat dibersihkan, coba gunakan tetes telinga. Namun, sebelum menggunakannya lebih baik konsultasikan pada dokter terlebih dahulu.
  • Jangan bereksperimen dengan racikan obat sendiri   Ada beberapa orangtua yang sering mempercayakan ramuan turun temurun dalam keluarga untuk mengobati anak mereka, tetapi ketika sang buah hati masih bayi, sebaiknya jangan melakukan aksi coba-coba, sebelum mengetahui efek sampingnya terlebih dulu. Dalam perawatan bayi, sebaiknya jalani apa yang disarankan oleh dokter, karena terbilang aman dan telah terbukti khasiatnya.
  • Jangan bersihkan bila sudah kering Jangan mencoba untuk membersihkan telinga bayi bila sudah kering. Hal ini akan menyebabkan iritasi kulit dan goresan.Bayimungkin akan merasa tidak nyaman saat Anda membersihkan telinganya. Jadi, jika bayi mulai bertingkah,  Anda harus lebih berhati-hati dan ekstra sabar dalam menghadapinya. Kalau tetap dipaksakan bisa menyebabkan beberapa cedera serius
  • Saat mandi sabuni sampai ke semua bagian sela-sela daun telinga serta lipatannya, jangan lupa mengeringkannya. Sisa air mandi yang dibiarkan terselip di sela dan lipatan kulit daun telinga itulah cikal bakal tumbuhnya jamur kulit. Termasuk di lubang tindik telinga jika anting yang dipakai menjadi sumber infeksi, atau sarang kapang jamur kulit.
  • Memandikan bayi dalam air hangat, namun tidak panas, dengan sentuhan siku Anda. Sebuah wastafel bekerja dengan baik untuk bayi yang baru lahir, cukup menempatkan handuk di dalam air pertama untuk melindungi kulit halus dari penutup saluran dan untuk membantu traksi.
  • Pegang anak aman dengan menempatkan tangan di belakang punggungnya. Jika Anda tidak percaya diri dengan berpegang pada bayi basah, mencapai dan memegangnya di satu tangan. (Anda akan basah dengan cara ini.)
  • Basahi kain cuci, dan menggunakannya untuk menghapus daerah di depan telinga (Sabun tidak diperlukan.) Pindahkan lap jauh dari wajahnya untuk menjaga air keluar dari matanya. Selanjutnya, menghapus semua bagian di sekitar telinganya, pastikan untuk mendapatkan celah di mana bagian belakang telinganya memenuhi kepalanya. Ini adalah area umum penumpukan kotoran pada telinga.
  • Basahi lap sekali lagi dan lembut menyeka bagian dalam telinga luarnya. Beberapa bayi memiliki celah-celah di sini juga. Pastikan telinga bayi anda bersih bersih.
  • Gulung ujung kain lap ke titik kecil. (Ini bekerja terbaik dengan waslap yang dirancang untuk bayi, yang memiliki jahitan yang lebih kecil.) Peras keluar kelebihan air, dan dengan lembut selipkan titik di telinga bayi dan berputar sekali. Hal ini menghilangkan kotoran dari tepi luar, tetapi kurangnya kekakuan akan menjaga lap yang masuk terlalu jauh akan merusak telinga bayi. (Catatan:  Langkah ini tidak wajib jika anda ragu melakukannya sendiri, dan menyeka daerah luar adalah sudah cukup)
  • Periksakan telinga kita dan anak secara berkala ke dokter. Setidaknya setiap 6 bulan. Alat-alat bantu medis ini, ditambah keterampilan dokter, dapat membantu membersihkan telinga sekaligus mencegah agar kotoran tak terdesak kedalam.
  • Screening telinga penting bagi bayi. Di Eropa sejak tahun 2009 screening pendengaran menjadi standar kesehatan bagi bayi baru lahir. Dengan cara ini, setiap masalah pendengaran dapat diterapi dalam tahun pertama, sehingga tidak mengganggu perkembangan bahasa anak. Dalam screening ini, reaksi telinga bagian dalam diukur dengan alat khusus dan untuk dapat melewati proses ini,  bayi sebaiknya dalam keadaan tidur. Meski hanya 1 hingga 2 anak dari 1000 kelahiran, mengalami permasalahan dengan telinganya, screening telinga tetap penting dan pastikan bayi Anda mendapat tes ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar