SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG

Sabtu, 17 Mei 2014

Tanda Dan Gejala Harus Diwaspadai Saat Anak Diare dan Muntah


Pada orang dewasa, dperkirakan setiap tahunnya mengalami diare akut atau gastroenteritis akut sebanyak 99.000.000 kasus. Di Amerika Serikat, diperkirakan 8.000.000 pasien berobat ke dokter dan lebih dari 250.000 pasien dirawat di rumah sakit tiap tahun (1,5% merupakan pasien dewasa) yang disebabkan karena diare atau gastroenteritis. Kematian yang terjadi, kebanyakan berhubungan dengan kejadian diare pada anak-anak atau lansia, dimana kesehatan pada usia pasien tersebut rentan terhadap dehidrasi sedang sampai berat. Frekuensi kejadian diare pada Negara-negara berkembang termasuk Indonesia lebih banyak 2 sampai 3 kali dibandingkan Negara maju.2
Angka kejadian diare, di sebagian besar wilayah Indonesia hingga saat ini masih tinggi. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 angka kematian akibat diare 23 per 100 ribu penduduk dan pada balita 75 per 100 ribu balita. Selama tahun 2006 sebanyak 41 kabupaten di 16 provinsi melaporkan KLB diare di wilayahnya. Jumlah kasus diare yang dilaporkan sebanyak 10.980 dan 277 diantaranya menyebabkan kematian. Hal tersebut, utamanya disebabkan rendahnya ketersediaan air bersih, sanitasi buruk dan perilaku hidup tidak sehat.

Tanda dan gejala

  • Pasien dengan diare akut datang dengan berbagai gejala klinik tergantung penyebab penyakit dasarnya. Keluhan diarenya berlangsung kurang dari 15 hari. Diare karena penyakit usus halus biasanya berjumlah banyak, diare air dan sering berhubungan dengan malabsorbsi, dan dehidrasi sering didapatkan.
  • Tinja berjumlah kecil tetapi sering, bercampur darah dan ada sensasi ingin ke belakang. Pasien dengan diare akut infektif datang dengan keluhan yang khas yaitu nausea, muntah, nyeri abdomen, demam, dan tinja yang sering, biasa air, malabsorbsi, atau berdarah tergantung bakteri patogen yang spesifik.
  • Pada bayi dan anak, mula-mula akan menjadi cengeng, gelisah, suhu badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau bahkan tidak ada kemudian akan timbul diare. Tinja makin cair mungkin mengandung darah atau lendir, warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. Karena seringnya defekasi, anus dan sekitarnya lecet karena tinja makin lama menjadi asam akibat banyaknya asam laktat yang terjadi dari pemecahan laktosa yang tidak dapat di absorbsi oleh usus.
  • Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare. Bila penderita telah banyak kehilangan air dan elektrolit, terjadilah gejala dehidrasi. Berat badan turun, pada bayi akan terlihat ubun-ubun cekung. Tonus dan turgor kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir terlihat kering.

Tanda Dan Gejala Harus Diwaspadai Saat Anak Diare dan Muntah

Dehidrasi terjadi karena kehilangan air lebih banyak daripada pemasukan air. Derajat dehidrasi dapat dibagi berdasarkan gejala klinis dan kehilangan berat badan. Derajat dehidrasi menurut kehilangan berat badan, diklasifikasikan menjadi empat, dapat dilihat dari tabel berikut :
Derajat dehidrasi berdasarkan kehilangan berat badan
Derajat dehidrasiPenurunan berat badan (%)
Tidak dehidrasi< 2
Dehidrasi ringan2 – 5
Dehidrasi sedang5-8
Dehidrasi berat8-10
Derajat dehidrasi berdasarkan gejala klinis
PenilaianTanp0a dehidrasiDehidrasi ringan/ sedangDehidrasi berat
Keadaan umumBaik, sadarGelisah, rewelLesu, tidak sadar
MataNormalCekungSangat cekung
Air mataAdaTidak adaTidak ada
Mulut, lidahBasahKeringSangat kering
Rasa hausMinum seperti biasaHaus, ingin minum banyakMalas minum, tidak bisa minum
Periksa: Turgor kulitBaik (kembali cepat)Kurang-buruk (kembali lambat)Sangat buruk (kembali sangat lambat)
Hasil pemeriksaanTanpa dehidrasiDehidrasi ringan/ sedangBila ada 1 tanda ditambah 1/lebih tanda lainDehidrasi beratBila ada 1 tanda ditambah 1/lebih tanda lain

Bila mengalami tanda dan gejala dehidrasi ringan, sedang atau Dehidrasi berat harus segera ke dokter atau ke rumah sakit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar